26 November 2009

Java Server Pages dan Penerapannya

Sekilas tentang JSP

Untuk membangkitkan halaman-halaman Web sesuai dengan permintaan pemakai, para pengembang aplikasi Web bisa menggunakan perangkat lunak seperti JSP, PHP, Perl, dan ASP. JSP (JavaServer Pages) merupakan teknologi yang didasarkan pada bahasa Java, yang dapat digunakan untuk membentuk halaman-halaman Web yang bersifat dinamis. Teknologi ini dikembangkan oleh Sun Microsystems.

Berbeda dengan applet, suatu fitur pada bahasa Java yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi Web yang dieksekusi pada sisi klien, JSP menggunakan pendekatan pemrosesan di sisi server. Pada model seperti ini, kode sumber JSP dijalankan pada Web server. Salah satu keuntungan model seperti ini adalah memungkinkan untuk membuat aplikasi yang independen terhadap keberadaan sistem Java di sisi klien.

Dua alasan penting yang membuat JSP banyak digunakan oleh para pengembang aplikasi Web:

  1. JSP menggunakan bahasa Java. Bagi para pemrogram yang telah mengenal Java, sangatlah mudah untuk membuat aplikasi Web dengan JSP mengingat dasar JSP adalah bahasa Java. Dengan demikian mereka tidak perlu lagi belajar bahasa baru untuk membuat aplikasi Web.
  2. JSP mendukung multiplatform. Dalam hal ini JSP memang bukan satu-satunya perangkat lunak pembuat aplikasi Web yang bersifat multiplatform. PHP, misalnya, juga bersifat multiplatform. Keunggulan dari adanya dukungan multiplatform adalah memungkinkan kode dapat dipindah-pindahkan ke berbagai platform tanpa perlu melakukan perubahan apapun pada kode tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa menulis kode JSP yang pada awalnya ditujukan untuk dijalankan pada Windows, dan kemudian dipindahkan ke lingkungan lain, misalnya Linux.

Catatan :
Mulai JavaServer Pages 2.0, pengembang JSP bisa mengimplementasikan halaman Web tanpa memakai bahasa Java.


Arsitektur JSP

Sebelum melangkah lebih jauh tentang bagaimana membuat kode sumber JSP, ada baiknya bagi Anda untuk mengenali arsitektur JSP, sehingga Anda mengetahui mekanisme kerja JSP. Gambar 1.2 memperlihatkan prinsip kerja pengaksesan dokumen JSP.


Pemakai yang ingin mengakses halaman Web mula-mula mengirimkan permintaan halaman Web melalui protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol) dalam bentuk JSP (berekstensi .jsp). Permintaan ini akan disampaikan ke Web server. Kemudian Web server mengambil dokumen JSP dan mengirimkan ke JSP Servlet Engine. Bagian inilah yang melakukan pemrosesan kode-kode JSP (termasuk di dalamnya melakukan pengompilasian) dan membentuk kode HTML. Berikutnya, kode HTML ini disampaikan oleh Web server ke klien yang memintanya. Kode HTML ini selanjutnya diproses oleh browser sehingga pemakai bisa memperoleh informasi dari halaman Web yang dikehendakinya.

Catatan :
Pengompilasian kode JSP hanya dilakukan sekali saja, yaitu pada pemanggilan dokumen yang pertama kali. Oleh karena itu pemakai yang memanggil dokumen yang baru saja dibuat atau diperbaharui akan merasakan bahwa tanggapan terhadap permintaan halaman Web cukup lama. Untuk menghindari keadaan seperti ini, pengembang dapat memanggil terlebih dulu dokumen tersebut setelah dilakukan perubahan.


Detail pemrosesan oleh JSP Servlet engine adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan pemilahan (parsing) kode JSP,
  2. Membangkitkan kode sumber Servlet,
  3. Mengkompilasi kode sumber Servlet menjadi sebuah kelas,
  4. Membuat instan servlet,
  5. Memberikan keluaran servlet ke Web server.
Selengkapnya...

Pergerakan Massa Internet

Massa, terutama dari kalangan masyarakat intelektual, merupakan modal paling penting dalam pergerakkan roda perekonomian dan industri teknologi tinggi. Kesuksesan dalam menggerakkan masyarakat intelektual merupakan kunci utama dalam menggerakkan sector industri, khususnya industri berteknologi maju.

Begitu pula di Internet. Tidak gampang menggerakkan massa dari Internet. Namun hal yang paling menarik adalah pada saat mengidentifikasi para pemain kunci dan pemimpinnya, juga pola pergerakkan dan cara penetrasi ke dalam komunitas tersebut.

Salah satu sarana paling efesien dalam menggerakkan massa di Internet adalah melalui Mailing List di Internet. Pengalaman penulis selama aktif di berbagai mailing list di Internet selama lebih dari sepuluh tahun, ada beberapa hal yang dapat teridentifikasi khususnya dari komunitas teknologi komputer dan Internet, yang sering dikenal dengan kata telematika atau disingkat IT. Ada beberapa orang yang menjadi pemimpin dan umumnya menjadi selebriti di masyarakat tersebut. Perdebatan, diskusi, tukar pikiran antar pimpinan komunitas teknologi informasi dapat dengan mudah di deteksi di mailing list genetika@yahoogroups.com. Maka tidak mengherankan bila para reporter dan wartawan IT dari berbagai media massa banyak berpangkalan di genetika@yahoogroups.com untuk melihat langsung pertempuran yang terjadi.

Ciri yang menarik dari para pimpinan adalah insiatif mereka untuk bergerak, mengadakan kegiatan, memberikan sesuatu ke masyarakat banyak yang lebih daripada umumnya anggota biasa dalam sebuah komunitas. Menarik untuk di simak bahwa ternyata kebanyakan pimpinan justru bukan orang pemerintah, bukan birokrat. Mereka adalah rakyat biasa, pengusaha biasa di dunia nyata. Mereka di segani karena kepiawaiannya, keahliannya, kebijakannya dalam bidang yang mereka tekuni. Berbeda sekali dengan para “pimpinan” dunia nyata, di pemerintahan, yang kebanyakan birokrat karir yang mempunyai massa mengambang. Sejauh pengalaman penulis menggembara di dunia maya, sangat jarang sekali “pimpinan” pemerintah maupun wakil rakyat yang mau berinteraksi, berdiskusi langsung dengan rakyatnya di dunia maya. Para pimpinan dunia maya biasanya berani membela komunitasnya dan berada di garis depan dengan konsekuensi sering kali berhadapan langsung dengan lembaga, instansi, badan usaha yang gerakannya tidak menguntungkan bagi komunitas IT Indonesia. Contoh nyata, di awal Januari 2002 beberapa rekan terpaksa berhadapan langsung melawan kebijakan pemerintah yang melindungi operator telekomunikasi, khususnya dalam hal jasa Internet telepon. Tentunya masih banyak hal lain yang menyebabkan pertempuran berjalan terus antara pemerintah yang tidak transparan dengan masyarakat maya yang sangat transparan.

Dalam dunia nyata, kegiatan yang dilakukan komunitas ini biasanya terjadi di sekitar para pemimpin dunia maya. Kegiatan ini dapat berupa seminar, workshop, panel diskusi, talk-show radio dan TV, maupun berbagai liputan media massa. Komunitas maya mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi banyak pihak. Banyak diantara kegiatan workshop, seminar dan sebagainya yang dapat terselenggara dengan biaya sponsor dari berbagai vendor disebabkan karena keberadaan massa komunitas maya ini. Vendor-vendor ini dengan dengan senang hati akan menyediakan sponsor, karena proses edukasi merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembentukan demand yang sangat strategis artinya bagi omset penjualan para vendor. Pada akhirnya semua menjadi proses yang berkait dan saling menguntung bagi semua pihak. Pola untuk mengadakan kegiatan di sekitar para pimpinan akhirnya menjadi pola yang sangat standar untuk melakukan penetrasi ke dalam massa sebuah komunitas.

Jika dikaji dengan lebih mendalam, karakteristik dari mailing list di Internet, khususnya dunia usaha dan pengetahuan ternyata sangat mendominasi forum diskusi mailing list di Internet. Pengetahuan tentang mailing list dan karakter masing-masing mailing list menjadi sangat penting bagi mereka yang ingin menggerakan massa di Internet untuk melakukan pembangunan.(onno/.dna) Selengkapnya...

Intel Platform Administration Technology

Menjalankan sebuah jaringan komputer yang mempunyai client dalam jumlah puluhan mungkin ratusan, seperti di Warung Internet (Warnet), sekolah, kampus ataupun di kantor, bukanlah pekerjaan yang mudah. Terdapat banyak hal yang membuat pekerjaan admin untuk sedemikian banyak mesin menjadi pekerjaan yang sangat memakan waktu. Tentunya dapat dibayangkan betapa repotnya jika Warnet dengan 20 komputer terserang virus, mungkin butuh waktu sekitar 2040 jam untuk menginstall ulang seluruh komputer di Warnet tersebut jika rata-rata waktu penginstallan sistem operasi dan aplikasi membutuhkan 12 jam per komputer.

Virus mungkin merupakan sebab utama kita menginstall ulang komputer, disamping tentunya ada banyak hal lagi yang menyebabkan kita perlu menginstall software di komputer, apakah itu menambahkan aplikasi baru atau mengupgrade system operasi semua akan memakan waktu banyak sekali jika harus dilakukan secara manual satu per satu.

Mungkin deepfreeze dapat menolong menyelamatkan proses installasi ulang, tapi deepfreeze tidak menolong sama sekali dalam hal menambahkan aplikasi di komputer, mematikan komputer dari jauh, memonitor apakah ada perubahan pada software komputer dll.

Bayangkan seandainya ada teknologi yang memungkinkan kita untuk menginstall ulang semua komputer di jaringan secara serentak dalam waktu hanya 78 menit untuk semua komputer serentak tidak peduli jumlah client yang tersambung. Bayangkan pula jika kita dapat mengontrol, misalnya, mematikan, semua komputer yang kita inginkan. Bayangkan jika kita dapat menginstall software aplikasi tambahan ke komputer yang di kehendaki tanpa perlu pusing menginstall satu per satu. Bayangkan, semua proses dapat dilakukan secara remote dari jauh tanpa perlu pusing mendatangi komputer satu per satu. Pada titik yang cukup extrim, bayangkan jika harddisk kita proteksi sehingga walaupun user / virus menginstall program & menggunakan program tersebut, pada saat komputer di reboot semua kembali ke status awal dan program ilegal yang di install hilang secara automatis.

Jelas jika hal ini di mungkinkan maka downtime untuk maintenance komputer di Warnet, sekolah, kampus maupun di kantor-kantor akan menjadi sangat mudah, hanya dalam waktu 78 menit saja; itupun mungkin hanya perlu di sekali-sekali dilakukan.

Saya kebetulan mengutak atik Intel Platform Administration Technology, di singkat, iPAT. Teknologi iPAT memungkinkan apa-apa yang kita khayalkan di atas menjadi kenyataan. Tidak perlu lagi pusing dengan instalasi ulang komputer, konfigurasi client, mematikan puluhan workstation sekaligus semua dilakukan secara automatis menggunakan iPAT.

Teknologi ini secara teknis membutuhkan dukungan khusus pada BIOS di Motherboardnya agar dapat berbicara ke Server iPAT. Memang belum semua BIOS motherboard mendukung iPAT, saat ini baru Intel, ECS dan ASUS yang mendukung. Sejauh ini, beberapa motherboard pendukung iPAT yang beredar di Indonesia adalah, Intel Desktop Board D865PCK, Intel Desktop Board D915PDT, Intel Desktop Board D945PLNM, dan Intel Desktop Board D946GZAB.

Sistem operasi yang digunakan pada server masih terbatas pada Windows Server 2003 atau Windows XP SP2. Sementara pada Client dapat berupa Windows XP SP2 maupun dual boot dengan Linux. Saya mencoba menggunakan Fedora Core 6 pada client bersama XP SP2 dan berhasil dengan baik di install ulang secara otomatis.


Topologi jaringan untuk menggunakan teknologi iPAT tidak berbeda dengan jaringan komputer lainnya. Semua berbasis PC, LAN, modem ADSL / Wireless Internet. Pada client membutuhkan PC yang BIOSnya dapat di-update untuk iPAT. Server iPAT sebaiknya mempunyai harddisk cukup besar, pengalaman saya menggunakan harddisk sekitar 80Gbyte sudah sangat banyak untuk menyimpan beberapa konfigurasi sistem operasi client. Pada kantor mungkin kita perlu menambahkan sebuah file server tempat menyimpan file-file kerjaan maupun backup data jika dibutuhkan. Pada Warnet mungkin perlu ditambahkan software billing pada Server iPAT untuk billing system Warnet tersebut.

Logika cara kerja iPAT sebetulnya sederhana. Pada sebuah PC client perlu di instalasi agen iPAT yang berupa update BIOS dan juga software client iPAT pada sistem operasi Windows. Kita perlu mengkonfigurasi agar semua software dan sistem berjalan lancar di satu komuter client PC ini. Mohon diperhatikan bahwa kita hanya perlu menginstalasi lengkap sistem operasi, aplikasi maupun software client iPAT pada SATU buah komputer client saja.

Satu komputer client iPAT ini biasanya di sebut sebagai 'golden PC'. Client yang lain dengan BIOS iPAT & spek komputer yang sama persis tidak perlu di-install apa-apa, artinya harddisk dapat dibuat kosong tidak di instal sistem operasi maupun aplikasi.

Setelah semua instalasi pada sebuah PC client iPAT selesai dilakukan, kita dapat menginstalasi PC Server iPAT dapat menggunakan sistem operasi Server 2003, Server 2000 SP4 atau XP SP2. Software iPAT Server akan menginstalasi console untuk manajemen iPAT berupa Web interface sehingga sangat mudah untuk mengoperasikannya.


Melalui menu konfigurasi client, kita dapat menset agar satu PC client iPAT yang sudah selesai di-install menjadi contoh bagi yang lain dan kita dapat memerintahkan agar image semua partisi harddisk yang ada di PC client iPAT tersebut tercopy secara lengkap ke Server iPAT. Tidak peduli apakah file system yang digunakan adalah FAT32, NTFS dari Windows maupun ext2, ext3, reiserfs dari Linux, semua partisi akan di backup secara sempurna ke server iPAT.

Backup / referensi image akan tersimpan baik-baik di server, dan akan digunakan untuk menginstalasi / merefresh semua komputer client di jaringan. Melalui konsol konfigurasi Server iPAT, kita dapat men-deploy image referensi yang ada ke semua PC client yang ada di jaringan. Pengalaman selama ini, untuk sebuah partisi normal Windows dengan aplikasi officenya di drive C: akan membutuhkan waktu sekitar 7 menitan untuk terinstal ulang. Untuk komputer client yang mempunyai dual boot dengan Linux Fedora Core 6 yang terinstall dengan lengkap akan membutuh waktu kurang lebih 1520 menitan.

Fasilitas iPAT pada sisi client komputer cukup canggih, terutama yang sangat menolong adalah fasilitas proteksi harddisk yang selalu mengembalikan posisi kondisi harddisk pada posisi fresh pada awal di instalasi setiap kali komputer di-booting. Hal ini sangat menolong sekali untuk pertahanan terhadap virus. Memang, pengguna client komputer dengan iPAT di perkantoran menjadi harus mengubah sikapnya.

Beberapa diantaranya adalah:

  • Sebaiknya semua data di simpan di server. Akses dapat dilakukan menggunakan Content Manajemen System (CMS) berbasis Web menggunakan PHP yang banyak di Internet.
  • Menyimpan (save) file pekerjaan jangan di drive C, tapi ke drive lain atau file server di Jaringan.
  • Membaca email sebaiknya menggunakan IMAP dan meninggalkan email
    di server. Akan lebih baik jika dibuatkan mail server lokal di file server Jaringan.
  • Semua data-data agenda, seperti Outlook, mau tidak mau di backup ke server secara periodik sebelum komputer di-booting.

Hal-hal di atas biasanya tidak terlalu fatal bagi pengguna Warnet yang memang biasanya tidak banyak menyimpan data.

Demikian sekilas tentang Intel Platform Administration Technology yang di harapkan akan sangat memudahkan maintenance komputer dan jaringan sehingga meminimalisasi downtime seluruh system.



Selengkapnya...

Thank You Myspace Comments

Programming Blogs - Blog Catalog Blog Directory Blogs Topsites - TOP.ORG Increase Page Rank Technology Blogs BlogRankers.com A technology blog with hacking, reviews, blogging tricks n tips. blog directory GoLedy.com Blog Directory Technology blogs Top Blogs
hack tutorsTechnology Blogs - Blog Rankings Technology Bloglisting.net - The internets fastest growing blog directory blogarama - the blog directory Blog Directory for Conder, Australian Capital Territory Blog Directory
Every thing about hacking. Increase your PageRank